KEHAMILAN - Biologi sel dan Molekuler

Sumber materi biologi tentang sel, sel tumbuhan, sel hewan, fungsi sel, struktur sel, perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan

KEHAMILAN

Kehamilan adalah berkembangnya embrio di dalam uterus sejak atau tertanamnya embrio (implementasi) dalam dinding uterus hingga dilahirkan. Dimana zigot akan bertumbuh menjadi embrio di dalam uterus sejak terjadi fertilisasi hingga dilahirkan. Waktu kehamilan manusia berkisar rata-rata 266 hari, atau 38 minggu kurang lebih 9 bulan 2 minggu. 

Kehamilan

Pada fase  kehamilan ini, hormon-hormon yang berperan adalah:
a.Progesteron dan estrogen, hingga kehamilan bulan ke-3 dan ke-4, hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Secara berangsur-angsur fungsi korpus luteum diganti oleh plasenta.
b.Prolaktin, yaitu hormon yang merangsang kerja kelenjar susu untuk memproduksi susu, sehingga pada saat diperlukan siap berfungsi. Dan juga mengatur metabolisme pada Ibu, sehingga kebutuhan zat oleh tubuh ibu dapat dikurangi dan diallirkan ke janin. Yang diproduksi oleh plasenta.

Perkembangan Embrio di Rahim

a. Fase/ stadium morula

Prosesnya perkembangan embrio di dalam rahim yakni dimulai dari Telur yang telah dibuahi oleh sperma akan membentuk zigot. Kemudian zigot akan digerakkan oleh silia oviduk menuju ke uterus. Setelah 24 jam, terjadilah pembelahan sel (cleavage). Pembelahan ini terjadi saat telur yang dibuahi berjalan dari oviduk ke uterus yang memakan waktu selama 3-5 hari.

Sel telur yang sudah dibuahi akan mengalami pembelahan menjadi dua sel, empat sel, delapan sel, enambelas sel, dan pada akhirnya akan menjadi satu kelompok sel baru yang merupakan suatu benda bulat seperti buah murbey.

b. Fase/ stadium blastula

Morula kemudian membentuk bola berongga, dimana bentuk ini disebut blastosit. Blastosit akan berdiferensiasi menjadi 3 bagian, yaitu sebagai berikut:
  • Sel-sel terluar disebut tropoblas
  • Sel-sel bagian dalam disebut embrioblas
  • Rongga berisi cairan disebut blastosol

Proses perubahan morula menjadi blastosit disebut blastulasi. Blastosit turun ke uterus dan menanamkan diri di endometrium atau melakukan implantasi. Implantasi terjadi pada hari ke-7 atau ke-8. Implantasi terjadi karena sel tropoblas mengeluarkan enzim proteolitik. Selanjutnya, embrioblas membelah diri sehingga menjadi satu kelompok yang sedikit menonjol dan diberi nama bintik benih.  

Sel-sel lapisan tropoblas mengeluarkan semacam cairan sehingga antara cairan tropopblas dan bagian bintik benih terpisah. Antara keduanya terbentuk suatu ruangan yang berisi cairan yang makin lama makin luas. Akan tetapi, antara bintik benih dengan tropoblas masih berhubungan pada satu tempat yang dinamakan selom (coelom).

c. Fase/ stadium gastrula  

Setelah terjadi blastula maka stadium selanjutnya adalah stadium gastrula. Di stadium ini, bintik benih mengalami pertumbuhan sel yang berbeda-beda dan membagi diri menjadi beberapa lapisan sel-sel yang berlainan sifatnya. 

Lapisan-lapisan tersebut antara lain, ektoderma (lapisan luar) yang dekat dengan tropoblas, lapisan endoderma (lapisan dalam) yangbsedikit menonjol ke dalam ruangan eksoselom, dan mesoderma (lapisan tengah).

Saat embrio bertumbuh, endoderma berkembang menjadi batas epitelium gastrintestinum, alat pernapasan, dan sejumlah organ. Mesoderm membentuk peritonium, otot, tulang, dan jaringan ikat lain. Sedangkan ektoderma membentuk kulit dan sistem saraf. 

Pembentukan Membran Embrio

Selama periode embrionik, membran embrio terbentuk. Membran-membran ini di luar embrio dan berfungsi melindungi dan memberi makan embrio.

Membran-membran tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kantong kuning telur
Merupakan membran yang dibatasi endoderma. Pada beberapa spesies, kantong kuning telur berfungsi menyediakan nutrisi utama bagi embrio. Pada manusia, kantong ini brerfungsi menyediakan tempat mula-mula bagi pembentukan darah. Kantong kuning telur juga mengandung sel-sel spermatogonium atau oogonium setelah bayi dewasa.

b. Amnion 
Merupakan membran pelindung yang tebal. Saat embrio tumbuh, amnion menyelubingi embrio dan membentuk ruang yang berisi cairan amnion. Cairan amnion ini berfungsi melindungi embrio dari gesekan dan membantu regulasi suhu tubuh embrio.

c. Korion
Merupakan derivat dari ektoderma dan mesoderma tropoblas. Korion menjadi bagian utama plasenta. Korion ini menyelubungi amnion dan kantong kuning telur.

d. Alantois 
Berupa membran vaskular kecil yang merupakan tempat mula-mula pembentukan darah. Fungsi alantois adalah untuk respirasi, saluran makanan, dan ekskresi.

Pembentukan Plasenta

Pada usia kehamilan di  bulan ke-3 seperti pada gambar di atas, terjadi pembentukan plasenta (ari-ari atau tembuni). Plasenta berbnetuk pipih dan berkembang dari korion dan sebagian endometrium.

Fungsi plasenta adalah sebagai berikut:
Memungkinkan oksigen dan makanan dari darah ibu berdifusi ke janin.
Memasok sari-sari makanan dan kebutuhan oksigen dari ibu ke janin.
Memungkinkan karbon dioksida dan sisa metabolisme dari janin berdifusi ke ibu.
Mencegah masuknya mikroorganisme atau penyakit-penyakit dan bahan kimia berbahaya masuk ke tubuh janin. 
Menyuplai makanan seperti karbohidrat, kalsium, protein, dan besi ke tubuh janin.
Menghasilakn beberapa hormon yang dibutuhkan untuk memelihara kehamilan.
Memberikan sistem kekebalan tubuh dari ibu ke janin.

TALI  PUSAR

Selama pertumbuhan embrio, pada korion tumbuh struktur seperti jari-jari yang disebut vili korion. Vili korion mengandung pembuluh darah jannin dari alantois. Vili korion tumbuh terus hingga terendam pada ruang darah ibu yang disebut  ruang intervili. Darah ibu dan janin berdekatan, namun tidak bercampur.
Fungsi vili korion adalah tempat pertukaran oksigen dan makanan dari darah ibu ke bayi. 

Dari pembuluh darah pada vili, makanan akan disirkulasikan ke vena umbilikus (tali pusar), dan sisa metabolisme dari janin akan meninggalkan janin lewat arteri umbilikus dan berdifusi ke darah ibu. Tali pusar tersusun atas lapisan terluar amnion yang mengandung arteri umbilikus dan vena umbilikus serta diperkuat oleh jaringan ikat pipih dan alantois.

Apabila bayi telah lahir maka tali pusar akan tetap menempel di perut bayi hingga beberapa hari. Setelah tali pusar tanggal atau lepas dari perut bayi, maka akan meninggalkan bekas di perut yang sering disebut pusar. Salam biologi.

0 Komentar untuk "KEHAMILAN"
Back To Top