ASI (AIR SUSU IBU) - Biologi sel dan Molekuler

Sumber materi biologi tentang sel, sel tumbuhan, sel hewan, fungsi sel, struktur sel, perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan

ASI (AIR SUSU IBU)

ASI adalah makanan pertama yang harus diberikan kepada bayi. ASI pertama disebut kolustrum yang banyak mengandung kekebalan sehingga melindungi bayi dari pengaruh infeksi.

Pada umunya, bayi hanya memerlukan ASI sampai usia 3-4 bulan yang disebut ASI eksklusif, yang diberikan kepada bayi tanpa makanan tambahan. Biasanya tidak terdapat gangguan pertumbuhan dalam masa usia ini, kecuali jika anak menderita penyakit atau karena hal-hal tertentu di luar faktor makanan.

Tetapi, setelah berusia tiga bulan, jumlah ASI yang dihasilkan oleh ibu akan mulai berkurang, sehingga tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan anak akan kalori dan protein. Anak mulai memperlihatkan tanda-tanda awal gangguan pertumbuhan, seperti kelainan berat badan, mulai lambat dan sebagainya. Pengaturan makanan yang tepat dan benar nerupakan kunci penyelesaian masalah ini. 

Ahli kedokteran anak di seluruh dunia telah melakukan penelitian terhadap kebaikan ASI untuk bayi, dan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Air susu mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi dengan komposisi yang sesuai dengan kebutuhan bayi. ASI mengandung kadar laktosa tinggi. Laktosa dalam usus akan mengalami peragian hingga membentuk asam laktat, yang berfungsi untuk:

  • Menghambat pertumbuhan bakteri yang patogen
  • Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan berbagai asam organik dan mengsintesis beberapa jenis vitamin dalam usus.
  • Memudahkan terjadinya pengendapan calsium caseinate (protein susu)
  • Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral, seperti kalsium, fosfor dan magnesium.

2. ASI tidak mengandung bibit penyakit, justru mengandung zat penolak untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi. Zat kekebalan yang terdapat dalam ASI antara lain laktoferin, dan antibodi yang dapat melindungi anak dari bakteri, virus dan jamur.
3. ASI Lebih aman terhadap kontaminasi, karena ASI diberikan langsung, maka kemungkinan tercemar zat berbahaya lebih kecil.
4. Resiko alergi pada bayi sangat kecil.
5. Temperatur suhu hangat ASI sesuai temperatur suhu tubuh bayi.
6. Pemberian ASI dapat mempererat hubunga Kasih sayang antara Ibu dan bayinya, lebih higienis dan steril. Praktis, sebab dapat diberikan kapan saja, dimana saja, dan ekonomis.
7. Bayi yang menyusu pada ibunya, memiliki pertumbuhan geraham lebih baik.
8. Bentuk payudara ibu memungkinkan bayi menyusui tanpa tersedak.

ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ke-3 atau ke-4 setelah persalinan disebut Kolosttrum yang erwarna lebih kuning dan lebih kental dibanding ASI, dan berfungsi yang berkhasiat membersihkan saluran pencernaan bayi dari mukoneum (kotoran yang terdapat dalam saluran pencernaan janin). Kolostrum juga merangsang kematangan mukosa usus sehingga saluran pencernaan bayi siap untuk mencerna ASI.

Setelah itu, maka hari berikutnya dan seterusnya disebut air susu peralihan. Setelah minggu kelima dan seterusnya, air susu ibu memiliki komposisi zat gizi yang tetap dan memiliki kandungan gizi lengkap, baik makronutrien seperti protein, lemak, karbohidrat, maupun mikronutrien, yaitu vitamin dan mineral. Mineral dalam ASI memiliki kesamaan dengan kolostrum, hanya saja kadarnya lebih rendah.

Sekian, semoga bermanfaat. Salam biologi.

0 Komentar untuk "ASI (AIR SUSU IBU)"
Back To Top