Cendawan Mikoriza Arbuskula

Cendawan Mikoriza Arbuskula

Akar yang terinfeksi Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA)

Pada posting kali ini saya akan membahas tentang Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA). Sebetulnya materi ini terlalu spesifik untuk pelajar SMP dan SMA, tapi mengingat peran CMA yang begitu besar bagi tumbuhan maka saya rasa tidak salah jika membahasnya pada blog biologi ini.

Apa itu Cendawan Mikoriza Arbuskula?

Oke kita bahas kata-katanya satu persatu. Cendawan itu jamur atau fungi, yaitu organisme eukariota yang tubuhnya tersusun atas Ida, memperoleh nutrisi dengan cara menyerap nutrisi dari inangnya dan berkembang biak menggunakan spora. Di alam sekitar kita banyak sekali jamur yang dapat kita temukan, baik itu jamur multiseluler (bersel banyak) ataupun jamur uniseluler (bersel satu). Peran jamur kebanyakan adalah parasit bagi inangnya, tapi tidak semua jamur bersifat demikian dan banyak juga jamur yang dapat kita konsumsi (dijadikan bahan makanan).

Sementara itu mikoriza dapat diartikan sebagai jamur yang berasosiasi dengan tumbuhan, dimana asosiasi ini menguntungkan bagi tumbuhan, karena mempermudah tumbuhan untuk mendapatkan unsur hara yang terdapat secara terbatas di dalam tanah seperti fosfat. Jamur juga mendapatkan keuntungan berupa tempat hidup (habitat) dan nutrisi dari akar tumbuhan tersebut. Mikoriza dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu endomikoriza dan ektomikoriza. Endomikoriza merupakan kelompok mikoriza yang struktur tubuhnya dapat masuk/menembus dinding sel akar tumbuhan sementara ektomikoriza adalah kelompok mikoriza yang hanya terdapat diluar akar dan tidak menembus sel akar. Ektomikoriza biasanya mempunyai jamur multiseluler yang ukurannya cukup beser di perumukaan tanah, namun jika diperhatikan lebih lanjut ternyata jamur tersebut masih terhubung dengan akar tumbuhan yang ada didekatnya, contohnya jamur yang ada di sekitar tumbuhan melinjo (Gnetum gnemon).

Dan yang terakhir arbuskula, arbuskula berasal dari kata arbuskel yaitu bulatan-bulatan. Uap, ciri khas dari kelompok jamur ini adalah memiliki arbuskel atau bulatan yang sebenarnya adalah mother cell dan spora. Cendawan Mikoriza Arbuskula merupakan kelompok jamur yang termasuk dalam kelompok endomikoriza, jadi jenis jamur ini dapat masuk ke dalam sel akar tumbuhan. Walaupun begitu, jamur ini menghasilkan spora dan hifa diluar akar. Jadi cendawan mikoriza arbuskukla adalah jamur yang berasosiasi dengan tumbuhan dan membentuk arbuskel-arbuskel atau bulatan-bulatan.

CMA bersifat biotrof, artinya jamur ini tidak bisa hidup tanda adanya tumbuhan. Oleh karena itu untuk memperbanyak CMA dibutuhkan tumbuhan inang, tidak seperti perbanyakan pada cendawan lain (contoh: endofit) atau bakteri yang dapat menggunakan media PDA dan media lainnya tanpa memerlukan inang. Hampir seluruh tumbuhan terastrial (hidup di daratan) berasosiasi dengan CMA, presentasinya mencapai 90%.

Peran Cendawan Mikoriza Arbuskula

Peran Cendawan Mikoriza Arbuskula banyak sekali. Para peneliti terus berusaha menemukan dan mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam CMA ini. Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia (BPBPI) telah mengembangkan produk dari CMA untuk menanam tumbuhan di padang pasir (dengan bantuan mikroba lainnya). Selain itu CMA juga dapat dimanfaatkan untuk reboisasi lahan pasca tambang, perbaikan hutan dan dapat juga dimanfaatkan untuk tanaman perkebunan seperti sawit, kakao dan karet.

Perlu diperhatikan, walaupun CMA dapat berperan sebagai pupuk (meningkatkan pertumbuhan dan meningkatkan ketahanan terhadap penyakit) namun beberapa ahli menentang istilah pupuk untuk mikoriza, karena mikoriza ini bersifat sebagai pengurai tidak seperti pupuk lainnya. Satu lagi, mikoriza hanya bisa digunakan ketika pembibitan atau masa awal tanam, jadi jika diberikan mikoriza pada saat tanaman sudah tua (berumur) maka mikoriza ini tidak akan berpengaruh. Hal ini terjadi karena akar yang sudah dewasa enggan berasosiasi dengan mikoriza.

Demikian posting hari ini mengenai cendawan mikorizaarbuskula, semoga bermanfaat dan pada posting selanjutnya saya akan membahas tentang cara bagaimana membuat sebut saja pupuk sehingga dapat dimanfaatkan secara langsung. Terimakasih.


0 comments: