KUWENI (Mangifera odorata) - Biologi sel dan Molekuler

Sumber materi biologi tentang sel, sel tumbuhan, sel hewan, fungsi sel, struktur sel, perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan

KUWENI (Mangifera odorata)


Klasifikasi KUWENI (Mangifera odorata)


Ciri umumKUWENI (Mangifera odorata)


Tumbuhan ini berbentuk pohon, berumur panjang (perenial). Termasuk tanaman pekarangan yang banyak ditanam di halaman rumah, tinggi dapat mencapai 10-15 m dengan tinggi bebas cabang 5 m, diameter cukup besar mencapai 50-70 cm. Mangga kuweni merupakan hasil pengawinan antara Mangga paling populer (Mangifera indica) dengan Mangga Kuda (Mangifera foetida). Pada seluruh bagian tubuh terdapat getah yang terpentin. Mangga ini dikenal dengan nama-nama lokal: kuweni, kuwini (dalam Bahasa Indonesia); kweni, asam membacang, macang, lekup (Dalam bahasa Melayu); kuwini, ambacang, embacang, lakuik (dalam bahasa Minangkabau); kuweni, kebembem (dalam bahasa Betawi); kaweni, kawini, bembem (dalam bahasa Sunda); kaweni, kuweni, kweni (dalam bahasa Jawa); kabeni, beni, bine, pao kabine (dalam bahasa Madura), kweni, weni (dalam bahasa Bali); mangga kuini (dalam bahasa di Sulawesi Utara); dan kuini, guin, koini, kowini, koine, guawe stinki, sitingki, hitingki (dalam bahasa di Kepulauan Maluku).

Batang

Batang berkayu (lignosus), silindris, tegak, kulit pecah-pecah, permukaan kasar, percabangan simpodial. Arah tumbuh batang tegak lurus, arah tumbuh cabang ada yang condong ke atas ada yang mendatar.

Daun

Daun pada Mangifera odorata merupakan daun tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina), lazimnya disebut daun bertangkai. Daun tunggal tersebar, berbentuk memanjang (oblongus), karena memiliki panjang : lebar = 2,5-3 : 1 (11,5-35 x 4-10cm). Daun bertulang menyirip, ibu tulang daun (costa) dan tulang-tulang cabang (nervus lateralis) tampak jelas, urat-urat daun (vena) tidak terlihat jelas. Memiliki daun bertepi rata (integer), daging daun tebal dan kaku seperti kulit (coriaceus). Permukaan daun licin mengkilat (nitidus). Ujung helaian daun tumpul (obtusus), karena membentuk sudut tumpul. Pangkal helaian daun runcing (acutus), karena membentuk sudut lancip. Daun tersebar merata, dan bertangkai 3-7 cm, berbentuk slinder, dengan sisi atas agak pipih dan menebal pada pangkalnya.

Bunga

Bunga berkelamin dua (biseksual). Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa) berupa malai berbilangan 5-6 dan baunya harum.

Buah

Buah kuweni ialah buah batu searti buah mangga lainnya. Bentuk buah lonjong dengan kulit buah hijau hingga kekuningan dengan bintik-bintik lentisel yang jarang. Buah ini baunya harum yang menjadikan ciri khas dari tumbuhan kuweni. Bagian mesokarp buah ini berupa daging buah yang tebal, padat, dan lembut dengan serat halus serta brarna kuning jika telah masak. 

Biji

Tumbuhan ini salah satu tanaman dikotil (berkeping dua) yang ukurannya cukup besar dan agak lonjong. Biji dilindungi oleh lapisan ektokarp yang keras dan kaku (ciri khas buah batu).

Budidaya

Kuweni dapt diperbanyak dengan beberapa cara; secara generatif maupun vegetatif. Secara generative melalui biji, sedangkan vegetatif misalnya melalui cangkok.

Habitat

Tumbuhan ini hidup pada tempat-tempat yang curah hujannya tinggi dan merata setiap tahun. Seperti pada spesies mangga lainnya, kuweni tumbuh baik di daerah dataran rendah hingga  di ketinggian 1000 meter diatas permukaan laut.

Distribusi

Populasi terbanyak yaitu di asia tenggara; sumatera, jawa, Kalimantan, Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Thailand sebagai tanaman budidaya.

Kegunaan/Manfaat

Kuweni populer sebagai tanaman pekarangan. Pohon ini ditanam terutama untuk diambil buahnya, yang disukai orang karena keharumannya. Buah ini, manakala masak, dimakan sebagai buah meja atau dijadikan campuran minuman. Mutu buah kuweni bervariasi bergantung pada kultivarnya, yang dianggap paling baik ialah yang baunya tak begitu menyengat, manis, dengan daging yang tak begitu berserat dan banyak sari buahnya. Inti bijinya ditumbuk untuk dijadikan tepung, sebagai bahan pembuatan makanan sejenis dodol. Kulit batang kuweni digunakan sebagai bahan obat tradisional. Selain itu, kuweni juga bermanfaat dalam industri serta sebagai bahan obat-obat tertentu.

Sumber

Mulyani, Mul Sutedo, dan Sukaryo K.RTG. 2011. Manggaindonesia-kuweni. http://www.botanix.kpr.eu/id/index.php?text=1-mangga-indonesia. Diakses pada 24 juni 2012 pukul 16.30 WIB

Anonim. 2012. Mangifera odorata. http://www.plantamor.com/index.php?plant=79. Diakses pada tanggal 11 Juni 2012 pukul 17.00 WIB

Pramono, Agus dan Djam’an,  Dharmawati F.  Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan. 2002. Mangifera odorata. http://www.dephut.go.id/INFORMASI/RRL/IFSP/Mangifera%20_odorata.pdf Diakses pada tanggal 10 Juni 2012. Pukul 16.55 WIB

Pranitasari, Novi. 2009. Mangifera odorata. http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/abstract.pdf?sequence=1. Diakses pada tanggal 23 juni pukul 19.45 WIB

0 Komentar untuk "KUWENI (Mangifera odorata)"
Back To Top